Contoh Resume Modul PPG: Konsep Pembelajaran dalam Kurikulum 2013



Resume modul merupakan salah satu tugas mahasiswa PPG ketika melalui tahapan pendalaman materi.
Resume yang disusun dapat berupa uraian maupun poin-poin, yang pasti harus memuat tentang konsep dasar yang dipahami oleh peserta. (misalnya: pengertian/konsep, tujuan atau manfaat, dan prosedur atau langkah-langkah) dan makna pembelajaran (lesson learn) yang telah dipahami peserta baik selama membaca modul.

Resume atau ringkasan memang merupakan cara yang efektif untuk menyajikan tulisan yang panjang dalam sajian yang singkat. Itulah sebabnya mahasiswa PPG dalam jabatan harus membuat resume di setiap Kegiatan Belajar (KB). Setiap modul sendiri terdiri dari 4 KB sehingga setiap modul mahasiswa memiliki tugas resume 4 kali. Resume tersebut disusun sesuai dengan isi materi yang ada pada modul, sebagai tolok ukur dan bukti ketercapaian pembelajaran peserta PPG secara mandiri.

Berikut contoh resume modul:alert-success

Judul Modul: Konsep Pembelajaran dalam Kurikulum 2013

1. Peta Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di modul bidang studi
Pendekatan Pembelajaran (Learning Approach)
Pendekatan pembelajaran merujuk pada pendekatan atau cara pandang yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 menekankan penggunaan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, di mana peserta didik dianggap sebagai subjek aktif dalam pembelajaran.
Pembelajaran Aktif (Active Learning)
Pembelajaran aktif adalah suatu bentuk pembelajaran di mana peserta didik secara aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran, seperti diskusi, tanya jawab, praktikum, dan sebagainya. Pembelajaran aktif bertujuan untuk memfasilitasi peserta didik dalam membangun pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman langsung.
Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative Learning)
Pembelajaran kolaboratif adalah suatu bentuk pembelajaran di mana peserta didik bekerja bersama-sama dalam suatu kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Pembelajaran kolaboratif bertujuan untuk memfasilitasi peserta didik dalam membangun keterampilan sosial, seperti kerja sama, komunikasi, dan pemecahan masalah.
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)
Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu bentuk pembelajaran di mana peserta didik mempelajari suatu topik atau konsep melalui pemecahan masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran berbasis masalah bertujuan untuk memfasilitasi peserta didik dalam membangun keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu bentuk pembelajaran di mana peserta didik belajar melalui proyek atau tugas yang menuntut keterlibatan aktif dan kreativitas peserta didik. Pembelajaran berbasis proyek bertujuan untuk memfasilitasi peserta didik dalam membangun keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif serta keterampilan sosial, seperti kerja sama dan komunikasi.
Evaluasi Autentik (Authentic Assessment)
Evaluasi autentik adalah suatu bentuk evaluasi yang mengukur kemampuan peserta didik dalam konteks kehidupan nyata, seperti tugas proyek, presentasi, dan sebagainya. Evaluasi autentik bertujuan untuk memfasilitasi peserta didik dalam membangun keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif serta keterampilan sosial, seperti komunikasi dan kerja sama.

2. Daftar materi bidang studi yang sulit dipahami pada modul
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
Konsep pembelajaran berbasis proyek seringkali sulit dipahami karena memerlukan pengalaman praktis dalam pelaksanaannya. Konsep ini melibatkan peserta didik dalam proyek-proyek nyata yang melibatkan pemecahan masalah, kolaborasi, dan keterampilan berpikir kritis.
Pendekatan Kontekstual (Contextual Approach)
Pendekatan kontekstual berfokus pada penerapan pembelajaran dalam konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. Konsep ini dapat sulit dipahami karena memerlukan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan dan konteks peserta didik.
Kurikulum Berbasis Kompetensi (Competency-Based Curriculum)
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pengembangan kompetensi atau keterampilan yang diperlukan peserta didik untuk sukses dalam kehidupan. Konsep ini dapat sulit dipahami karena memerlukan pemahaman yang mendalam tentang kompetensi yang diperlukan dan cara mengukurnya.
Pembelajaran Aktif (Active Learning)
Pembelajaran aktif merupakan metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Konsep ini dapat sulit dipahami karena memerlukan pemahaman yang mendalam tentang cara merancang pembelajaran yang aktif dan menarik bagi peserta didik.
Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative Learning)
Pembelajaran kolaboratif melibatkan kerja sama antara peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Konsep ini dapat sulit dipahami karena memerlukan pemahaman yang mendalam tentang cara merancang pembelajaran yang melibatkan kolaborasi dan interaksi antara peserta didik.
Kurikulum Terpadu (Integrated Curriculum)
Kurikulum terpadu mengintegrasikan berbagai mata pelajaran menjadi suatu kesatuan pembelajaran yang saling terkait. Konsep ini dapat sulit dipahami karena memerlukan pemahaman yang mendalam tentang cara merancang kurikulum terpadu yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan konteks pembelajaran.

3. Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)
Miskonsepsi yang sering terjadi pada konsep ini adalah bahwa pembelajaran berbasis masalah hanya fokus pada pemecahan masalah, sementara sebenarnya konsep ini juga menekankan pada pengembangan keterampilan sosial, seperti kerja sama, komunikasi, dan kepercayaan diri.
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
Miskonsepsi yang sering terjadi pada konsep ini adalah bahwa pendekatan saintifik hanya digunakan dalam pembelajaran sains, sementara sebenarnya konsep ini dapat diterapkan dalam pembelajaran di semua mata pelajaran. Konsep ini juga sering dianggap sebagai metode pembelajaran yang sulit dan kompleks, padahal sebenarnya pendekatan saintifik bertujuan untuk memfasilitasi peserta didik dalam membangun keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
Pembelajaran Inkuiri (Inquiry-Based Learning)
Miskonsepsi yang sering terjadi pada konsep ini adalah bahwa pembelajaran inkuiri hanya mengandalkan pengamatan dan eksperimen, sementara sebenarnya konsep ini juga menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Selain itu, konsep ini juga dapat diterapkan dalam pembelajaran di semua mata pelajaran.
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Miskonsepsi yang sering terjadi pada konsep ini adalah bahwa pembelajaran kooperatif hanya bertujuan untuk memfasilitasi kerja sama antara peserta didik, sementara sebenarnya konsep ini juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, serta keterampilan sosial, seperti komunikasi dan pengambilan keputusan.
Penilaian Autentik (Authentic Assessment)
Miskonsepsi yang sering terjadi pada konsep ini adalah bahwa penilaian autentik hanya mengandalkan penilaian produk akhir, sementara sebenarnya konsep ini juga menekankan pada penilaian proses dan pengembangan keterampilan peserta didik. Selain itu, penilaian autentik juga menekankan pada penilaian yang relevan dengan kehidupan nyata peserta didik.

Komentar

Lebih baru Lebih lama